Langsung ke konten utama

TESTUDINATA : KURA KURA DARAT & KURA KURA AIR

    Kura-kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptile dalam ordo testudinata / chelonians, hewan ini sangat mudah dikenali dengan ciri - ciri rumah / batok / tempurung. Bagian ini terdiri dari dua bagian yakni bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron serta setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis, lapisan luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting sementara lapisan bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung kecuali genus Dermochely dan genus trionychoidea yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya. Ordo ini dibedakan menjadi 3 kelompok , yakni :
 
 
A. TORTOISE - KURA KURA DARAT
 
         Termasuk kedalam keluarga Testudinidae dan merupakan kura - kura yang hidup didarat yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 190 cm dengan bobot hampir 500 kg dengan rentan usia tertua yang tercatat adalah 260 tahun. Keluarga ini termasuk hewan herbivora meskipun ada beberapa yang omnivora yang dapat berjalan dengan keceptan 10 km/jam, termasuk hewan diornal (aktif disaat ada matahari) dan kura kura ini dapat menarik kepala dan kaki - kaki mereka kedalam cangkangnya untuk berlindung dari bahaya. Kura kura ini sangat menyukai cuaca yang hangat tetapi menghindari panas matahari yang terlalu menyengat dan bersembunyi diantara semak tumbuhan dan menggali goa untuk berteduh dan kura kura ini terbagi kedalam beberapa genus, yakni :

1. Aldabrachelys, kura - kura ini berasal dari madagaskar dan telah hidup selama lebih dari 1000 tahun yang merupakan kura - kura darat terbesar kedua dibumi dab terbagi kedalam 3 species 4 subspecies : A. Gigantea Arnoldi, A. Gigantea Aldabra, A. Gigantea Daudinii, dan A. Gigantea Hololissa. Kura - kura ini menpunyai ciri tubuh berwarna hitam kecoklatan dengan karapas tinggi yang mencapai panjang 130 dengan bobot 250 kg dan mencapai rentan usia 260 tahun yang tercatat.

2. Astrochelys, kura – kura ini merupakan hewan endemic madagaskar dimana telah tercatat kedalam IUCN Red List yang tergolong kedalam kura – kura yang terancam punah dan terdiri dari 2 species saja : A. Radiata, dan A. Yniphora.  Populasi dari “Radiata Torto & Yniphora Torto” ini tercatat hanya tinggal 800 ekor saja yang hidup dialam liar dan diprediksi akan punah dalam kurun waktu 15 tahun kedepan. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 40-50 cm dengan berat sekitar 9-16 kg dan dapat mencapai usia 190 tahun yang tercatat.

3. Centrochelys, kura – kura ini tersebar di daerah selatan gurun sahara afrika dan merupakan yang terbesar ketiga dibumi yang hanya terdiri dari 1 species C. Sulcata (Sulcata Torto) ini saja. Kura – kura ini dapt tumbuh hingga panjang 90-100 cm dengan berat mencapai 110-120 kg dan dapat mencapai usia 150 tahun dengan ciri – ciri karapas berwarna kuning krem. Makanan yang baik untuk kura – kura ini adalah yang kaya akan serat, kalsium yang cukup, rendah protein, dan sedikit makanan manis.

4. Chelonoidis, kura - kura ini tersebar dari wilayah amerika selatan hingga kepulauan galapagos dan berkerabat dekat dengan Genus Kinixys dimana saat meraka berada di air dapat mengapung dengan menggunakan kepala mereka. Kura - kura ini banyak dijadikan untuk hewan peliharaan yang terbagi kedalam 4 species 18 subspecies yakni sebagai berikut : 
        Yang pertama adalah C. Carbonarius (Redfoot Torto) tersebar diwilayah utara amerika selatan dan termasuk hewan omnivore dimana dapat mecapai ukuran 30-40 cm dengan berat 6-10 kg. Redfoot sebagai nama kerennya ini mempunyai sedikit perbedaan dimasing – masing wilayah penyebarannya dimana untuk wilayah utara sampai barat) colombia, equador, peru, panama, venezuela, guyana, suriname) warna kepala dan badan kuning pucat sampai orange terang dengan ukuran maksimal 35cm sedangkan untuk wilayah selatan (bolivia, paraguay, argentina) warna kepala dan badan abu – abu sampai coklat tua dengan ukuran maksimal 40 cm dan untuk wilayah timur (brazil) warna kepala dan badang berwarna kuning sampai merah tua atau dalam bahasa perdagangan disebut sebagai “Cherry Head Torto” dengan ukuran maksimal 30 cm.
        Yang kedua yakni C. Chilensis (Chaco Torto) atau bisa disebut sebagai kura – kura kayu tersebar dinegara argentina, Bolivia, dan paraguay ini termasuk hewan herbivore. Kura – kura ini berukuran sekitar 25-40 cm dengan kombinasi warna coklat kekuningan dan coklat tua.
        Yang ketiga ialah C. Denticulatus (Yellowfoot Torto) yang disebut dengan kura – kura raksasa brazil ini masih berkerabat dekat dengan C. Carbonarius (Redfoot) yang ditemukan di negara brazil dan suriname dengan panjang sekitar 45-95 cm. Kura – kura ini masuk kedalam kura – kura terbesar kelima dibumi  dengan ciri – ciri kaki berwarna kuning dan merupakan hewan omnivore dengan rentan usia sampai 60 tahun dan kura – kura ini termasuk jenis yang terancam punah.
     Dan yang keempat adalah C. Niger (Galapagos Torto) merupakan kura – kura terbesar dibumi dengan panjang yang bisa mencapai 190 cm dengan bobot 400 kg dan berusia 180 tahun yang tercatat dan terbagi kedalam 15 subspecies. Kura – kura ini tersebar kepulauan Galapagos di Negara equador dan masuk kedalam hewan yang rentan punah di IUCN dimana dialam liar hanya tinggal 20.000 ekor dengan ciri – ciri warna coklat keabu – abuan. Di pulau pinzon dan santa cruz memiliki C. Niger (Galapagos) dengan ukuran terkecil yakni panjang sekitar 60-80 cm dengan bobot 80-150 kg. Kura – kura ini termasuk hewan herbivore dan sanggup berpuasa makan minum hingga 6 bulan dan berpuasa makan hingga 12 bulan lamanya.

5. Chersina, atau yang dikenal dengan “Angulate Torto” ini ditemukan diwilayah afrika sebelah selatan yang berkerabat dekat dengan Homopus dengan ciri – ciri plastron kombinasi warna merah dan hitam. Kura – kura ini termasuk hewan herbivore yang hidup ditempat panas dengan panjang 20-30 cm dan berat maskimal 6 kg.

6. Geochelone, kura – kura ini tersebar diwilayah afrika & asia yang termasuk hewan herbivore yang hanya terdiri dari 2 species saja G. Elegans (Indian Star), & G. Platynota (Burmese Star) dan berstatus sangat terancam punah, karena 3 species yang lainnya G. Burchardi, G. Vulcanica, & G. Gymnesica telah punah. G. Elegans (Indian Star Torto) tersebar di wilayah pakistan sampai srilanka sedangkan  G. Platynota (Burmese Star Torto) tersebar diwilayah Myanmar. Kura – kura ini dapat tumbuh sampai panjang 30 cm dengan ciri – ciri memiliki karapas yang tinggi, corak seperti bintang, dengan kombinasi warna hitam & kuning.

7. Ghoperus, atau yang dikenal dengan nama kura – kura “Gopher Torto” memiliki kemampuan untuk membuat goa yang panjang sekitar 12 mtr dengan kedalaman 3 mtr ini berkerabat dekat dengan Manouria ditemukan diwilayah california ke florida sampai dengan mexico. Kura – kura ini merupakan hewan herbivore yang berukuran sekitar 20-50 cm dengan rentan usia 50-80 tahun dengan bobot sekitar 4-6 kg yang terdiri dari 7 species : G. Agassizii, G. Berlandieri, G. Flavomarginatus, G. Morafkai, G. Evgoodei, G. Polyphemus, dan G. Donlaloi.

8. Homopus, atau yang biasa disebut dengan “Padloper Torto” ini termasuk kedalam keluarga terkecil untuk kura – kura darat dengan ukuran bekisar antara 10-15 cm dengan berat hanya 0,5 kg yang tersebar diwilayah afrika selatan. Kura – kura ini terbagi kedalam 5 species 2 subspecies yakni : H. Areolatus, H. Boulengeri, H. Femoralis, H. Signatus, dan H. Solus.

9. Indotestudo, kura – kura ini tersebar diwilayah asia tenggara hingga asia selatan yang terbagi kedalam 3 species yakni : I. Elongated, I. Forstens, I. Travancore. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang sekitar 35 cm dengan bobot 4 kg yang merupakan hewan herbivore dan I. Forstens merupakan species yang terancam punah pada IUCN Red List.

10 Kinixys, merupakan hewan omnivore yang ditemukan diwilayah afrika selatan terbagi kedalam 6 species 4 subspecies yakni : K. Belliana, K. Erosa, K. Homeana, K. Lobatsiana, K. Natalensis, dan K. Spekii. Kura – kura yang menpunyai nama keren “Hingeback Torto” ini dapat tumbuh dengan panjang 15-25 cm dengan berat sekitar 3 kg dan genus ini sudah masuk kedalam daftar species terancam punah.
11. Malacochersus, dikenal dengan nama lain “Pancake Torto” (M. Tornieri) ini tersebar diwilayah Tanzania, Zambia, Somalia, & Kenya dengan ciri – ciri tubuh yang pipih dengan panjang 20 cm dan tercatat dalam IUCN sebagai kura – kura yang rentan punah.

12. Manouria, atau disebut “Brown Forest Torto” dari asia tenggara ini termasuk hewan yang dapat tumbuh besar dengan bobot 25 kg dan panjang 40 cm yang termasuk hewan omnivore dan terdiri dari 2 species : M. Emys, dan M. Impressa.

13. Psammobates, kura – kura ini dikenal dengan nama “Sand Torto” yang berasal dari afrika selatan dengan habitat hidup di pasir dengan kondisi cuaca hangat dan termasuk kedalam hewan herbivore. Kura – kura ini terbagi kedalam 3 species 3 subspecies yakni : P. Geometricus, P. Oculifer, dan P. Tentorius dan termasuk kedalan hewan yang terancam punah.

14. Pyxis, ini memiliki nama lain “Spider Torto” dikarenakan karapas mereka seperti jaring laba – laba merupakan species endemic Madagascar yang dapat hidup sampai 70 tahun dan termasuk hewan herbivore. Kura – kura ini masuk kedalam daftar hewan yang terancam punah dalam IUCN yang terbagi kedalam 2 species yakni : P. Arachnoides, dan P. Planicauda yang dapat tumbuh sampai 20 cm dan usia 70 tahun.

15. Stigmochelys, dikenal dengan nama lain Leopard Torto (S. Pardalis) tersebar dari afrika timur sampai selatan ini merupakan hewan herbivore dan merupakan kura – kura terbesar ke empat dibumi. Kura – kura ini dapat tumbuh sampai dengan panjang 70 cm dengan berat mencapai 40 kg dengan rentan usia hingga 50 tahun yang terdaftar dalam IUCN sebagai hewan yang terancam punah.


16. Testudo, kura – kura ini tersebar diwilayah afrika utara, asia barat & eropa yang terbagi kedalam 6 species 3 subspecies yakni : T. Horsfieldii (Russian Torto) ini tersebar diwilayah Afghanistan, Pakistan, Kazakhstan, dan Turkmenistan yang dapat tumbuh hingga panjang 25 cm dan merupakan hewan herbivore serta terbagi kedalam 3 subspecies.  T. Hermanni ( Hermanni Torto) ini tersebar diseluruh wilayah eropa utara yang dapat tumbuh hingga panjang 28 cm dengan berat 4 kg dan merupakan hewan herbovora serta terbagi kedalam 2 subspecies.
      T. Gracea (Greek Torto) ini tersebar diwilayah negara - negara yang mengelilingi laut hitam yang dapat mencapai usia 125 tahun serta terbagi kedalam 20 subspecies. T.Kleinmanni (Egypt Torto) ini tersebar diwilayah negara mesir dan libya dimana populasinya saat ini dialam hanya tingga 1.000 ekor saja. T.Werneri (Negev Torto) ini tersebar diwilayah negara israel dan sedangkan T.Marginata (Marginata Torto) tersebar diwilayah negara yunai, italia, turki, dan balkan. Kura - kura ini dapat tumbuh hingga panjang 35 cm dan berat 5 kg dengan ciri - ciri bentuk karapas yang lonjong dan termausk kedalam hewan herbivora yang dibagi kedalam 3 subspecies.

17. Cheirogaster, kura - kura ini telah punah sejak zaman miosen tersebar diwilayah eropa dan terdiri dari 2 species 11 subspecies.

18. Cylindrapis, kura - kura ini telah punah ditahun 2008 tersebari diwilayah samudera hindia dan terdiri dari 5 species.

19. Hadrianus, kura - kura ini telah punah sejak lama tersebar diwilayah amerika utara hingga ke spanyol.

20. Hesperotestuod, kura - kura ini telah punah sejak zaman miosen tersebar diwilayah amerika utara hingga ke amaerika tengah dan terdiri dari 16 species 7 subspecies 7 interspecies.

21. Megalochelys, kura - kura ini telah punah sejak zaman miosen tersebar diseluruh wilayah asia hingga ke eropa utara dan terdiri dari 2 species.

22. Stylemys, kura - kura ini telah lama punah tersebar diwilayah amerika utara, eropa, dan asia.


B. TURTLE - KURA KURA AIR ASIN 

      Termasuk kedalam keluarga chelonidae yang hidup di air asin atau yang biasa disebut dengan "Sea Turtle atau Penyu Laut" ini terdiri dari 7 species saja yang masih hidup hingga saat ini sedangkan species lainnya telah lama punah. Kura - kura laut berbeda dengan kura - kura darat karena meraka tidak dapat menarik anggota badannya masuk kedalam cangkang untuk berlindung dari bahaya. Kura - kura laut ini dapat bertahan hidup hingga suhu 7°C, dapat menyelam hingga 70 menit didalam air, 300 menit saat tidur, dan dapat berenang hingga kecepatan 35 km/jam. Kura - kura laut merupakan hewan omnivora pemakan rumput laut, lamun, alga, spons, cacing, ikan, molkusca, dan ubur - ubur yang bernafas dengan paru - paru. Semua kura - kura laut terdaftar dalam IUCN Red List dengan status terancam punah dikarenakan perdagangan liar untuk bahan makanan, hiasan dinding, perabot rumah tangga, kerajinan kulit, kesehatan, furniture termasuk juga telur - telurnya selain itu juga karena perubahan iklim, pencemaran minyak, dan limbah plastik. Kura – kura laut ini saat bertelur membuat sarang dengan kedalam 40-50 cm pada pasir sekitar pantai tempat mereka menetas dahulu dan bertelur sekitar 50-150 butir selama 40-60 menit dalam satu kali musim kawin dengan masa inkubasi selama 70 hari. Setelah itu telur dikubur didalam pasir dan diratakan serta menutupinya dengan vegetasi lain agar tersamar secara visual dengan tujuan agar terhindar dari predator alami seperti burung laut, raccoon, ikan besar, biawak. Jenis kelamin bayi kura – kura laut ini dapat ditentukan dengan suhu penetasan, karena jika suhu penetasan tinggi maka yang terlahir berjenis kelamin betina sedangkan jika suhu penetasan rendah maka yang terlahir berjenis kelamin jantan. Telur – telur ini biasanya akan menetas dalam jangka waktu 70 hari dan menetas secara bersamaan dan biasanya terjadi saat malam hari. Kura - kura laut ini terbagi kedalam beberapa genus yakni :
 
1. Chelonia, atau yang dikenal sebagai “Green Turtle” ini tersebar diseluruh lautan yang beriklim tropis hingga subtropics dari samudra atlantic hingga pacific dengan ciri – ciri karapas berwarna hijau zaitun kehitaman dan plastron berwarna kuning. Kura – kura ini terdaftar di IUCN Red List dengan status terancam punah serta termasuk kedalam daftar kura – kura laut yang paling banyak diburu. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 160 cm dengan bobot 395 kg dengan rentan usia mencapai 80 tahun yang termasuk kedalam hewan herbivore.

2. Caretta, atau yang dikenal sebagai “Longgerhead Turtle” ini terdaftar di IUCN Red List dengan status terancam punah bisa mencapai panjang 250 cm dengan berat 550 kg dengan ciri – ciri kulit berwarna kuning kecoklatan, karapas berwarna coklat kemerahan, dan plastron berwarna kuning pucat. Kura – kura ini berhabitat hidup di air asin dan air payau sekitar muara sungai dimana mencapai kematangan seksual pada usia 18 tahun dengan rentan usia mencapai 70 tahun dan merupakan hewan omnivore. Kura – kura ini tersebar di samudra atlantik, pasifik, hindia dan laut mediterania dengan tempat bersarang terbesar berada di florida hingga ke kepulauan tanjung verde sebanyak 85.000 sarang. 

3. Dermochelys, atau yang dikenal sebagai “Penyu Belimbing” ini merupakan kura – kura laut terbesar yang dapat tumbuh hingga panjang 280 cm, berat mencapai 920 kg dengan warna tubuh abu – abu gelap sampai hitam dengan bercak putih dan karapas menyerupai bentuk buah belimbing. Kura – kura laut ini banyak ditemukan disamudra yang beriklim tropis sampai subtropics dengan rentan usia mencapai 100 tahun yang merupakan hewan omnivore.

4. Eretmochelys, atau yang dikenal sebagai “Hawksbill Turtle/Penyu Sisik” ini terdaftar di IUCN Red List dengan status terancam punah yang tersebar dari samudra hindia, atlantik sampai ke indopasific yang termasuk kedalam hewan omnivore. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 100 cm dengan bobot 127 kg dengan ciri – ciri karapas berwarna kuning dengan kombinasi coklat dan mulut seperti paruh serta termasuk dalam golongan hewan pelagis. Kura – kura ini mencapai kematangan seksual pada ukuran 40 cm / 4 tahun dengan rentan usia memcapai 54 tahun dan merupakan jenis kura – kura laut yang paling banyak diburu.

  5. Lepidochelys, terdiri dari dua species L. Kempii dan L. Olivacea ini juga terdaftar di IUCN Red List dengan status terancam punah yang bisa mencapai panjang 80 cm dengan bobot 46 kg dan mencapai usia matang pada umur 12 tahun dengan rentan usia 50 tahun. L. Kempii (Atlantic Ridley Turtle) merupakan species kura – kura laut terkecil yang merupakan hewan omnivore dengan ciri – ciri warna karapas abu – abu zaitun dan bagian bawah berwarna kuning kehijauan. Sedangkan L. Olivacea (Pacific Ridley Turtle) dengan ciri – ciri warna tubuh hijau zaitun baik karapas ataupun plastronya. Genus Kura – kura ini tersebar di samudra atlantik, pasifik, hindia, dan teluk meksiko yang merupakan hewan karnivora.

6. Natator, atau yang dikenal sebagai “Flatback Turtle” ini tersebar diwilayah perairan benua Australia hingga papua newguinea dengan ciri – ciri berwarna hijau zaitun berpadu warna abu – abu, bercangkang datar dengan panjang mencapai 100 cm dan bobot 90 kg dimana terdaftar dalam IUCN Red List dengan status rentan punah. Kura - kura ini mencapai kematangan seksual pada usia 7 tahun yang merupakan hewan omnivore dengan rentan usia mencapai 50 tahun.


C. TERRAPIN - KURA KURA AIR TAWAR & PAYAU

      Termasuk kedalam keluarga testudinidae yang hidup di air tawar dan air payau yang terdiri dari 3 family dengan ciri - ciri jari kaki yang memiliki selaput dan hidup disekitar perairan (rawa, sungai, danau, kolam). Kura - kura ini mayoritas merupakan hewan omnivora dan berukuran sedang sehingga banyak sekali dijadikan hewan peliharaan dirumah dengan habitat hidup tropis hingga subtropis. Kura - kura ini dapat tumbuh mecapai ukuran 60 cm dengan berat 2 kg dan usia 55 tahun, sekarang mari kita bahas satu persatu speciesnya :

1. Emydidae :
a. Chrysemys, adalah kura – kura yang hidup disekitaran perairan sungai yang tersebar di amerika utara dengan ciri – ciri warna karapas hijau zaitun sampai hitam dengan garis merah orange dengan warna plastron kuning kemerahan. Kura – kura disebut juga sebagai “Painted Turtle” merupakan hewan omnivore yang dapat tumbuh hingga panjang 30 cm dengan rentan usia 55 tahun dengan berat sekitar 1 kg dan terbagi kedalam 4 species yakni : C. Picta, C. Marginata, C. Dorsalis, dan C. Bellii.

b. Deirochelys, atau bisa disebut “Chicken Turtle” karena memiliki rasa seperti daging ayam ini tersebar di sebelah tenggara Amerika Serikat dengan ciri – ciri karapas berwarna hijau zaitun sampai coklat tua dengan corak tubuh berwarna kuning pucat. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 25 cm dengan rentan usia 25 tahun yang merupakan hewan semi aquatic dan omnivore. Kura – kura ini terbagi kedalam 3 species yakni : D. Reticularia, D. Chrysea, dan D. Miaria.

c. Emys, atau yang biasa disebut “Pound Turtle” ini tersebar di amerika utara sampai amerika tengah terdiri dari 4 species 14 subspecies dan merupakan hewan karnivora. Kura – kura ini merupakan hewan semi aquatic yang hidup pada lahan basah dan dapat tumbuh hingga panjang 40 cm. 4 species dari emys ini diantaranya : E. Orbicularis, E. Trinacris, E. Blandingii, dan E. Marmorata.

d. Glyptemys, atau disebut sebagai “Wood Turtle” ini merupakan hewan endemic amerika utara yang dapat tumbuh hingga panjang 20 cm dengan berat 1 kg. Kura – kura ini merupakan hewan omnivore dengan habitat hidup lahan basah tepi aliran sungai dan termasuk hewan diurnal (aktif disaat ada matahari). Kura kura ini terdiri dari 2 species diantaranya : G. Muhlenbergii, dan G. Insclupta.

e. Graptemys, atau bisa disebut “Map Turtle” ini merupakan hewan endemic amerika utara dan kura – kura ini terbagi kedalam 13 species 4 subspecies yakni : G. Barbouri, G. Caglei, G. Ersnti, G. Flavimaculata G. Geographica, G. Gibbonsi, G. Nigrinoda, G. Oculifera, G. Ouchitensis, G. Pearlensis, G. Pseudogeographica, G. Pulchra, dan G. Versa.

f. Malaclemys, merupakan kura – kura dengan habitat hidup dirawa air payau yang tersebar dari amerika serikat bagian timur hingga Bermuda dengan ciri – ciri karapas berwarna coklat keabu – abuan dengan kombinasi warna kuning, putih dengan cirak bintik hitam pada tubuh mereka. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 25 cm dengan bobot 1 kg dimana mereka merupakan hewan karnivora dengan nama lain “Diamondback Terrapin Turtle”. Kura – kura ini terbagi kedalam 7 species yakni : M. Centrata, M. Littoralis, M. Macrospilota, M. Pileata, M. Rhizophorarum, M. Tequesta, dan M. Terrapin

g. Pseudemys, merupakan hewan herbivore penghuni sungai – sungai di Negara amerika serikat bagian timur hingga ke meksiko dimana oleh masyarakat sekitar disebut sebagai “Cooter Turtle”. Kura – kura ini dapat tumbuh hingga panjang 20 cm dengan bobot 2 kg yang lebih suka menghabiskan waktu untu berendam di sungai, danau, kolam. Kura – kura ini terdiri dari 7 speceis 3 subspecies yakni : P. Alabamensis, P. Concinna, P. Gorzugi, P. Nelsoni, P. Peninsularis, P. Rubriventris, dan P. Texana.

h. Terrapene, atau biasa disebut “Box Turtle” yang terdiri dari 4 species 11 subspecies dan dapat hidup hingga usia 50 tahun di penangkaran. Kura – kura ini ditemukan diwilayah amerika utara sampai amerika tengah yang merupakan hewan omnivore dan akan menjadi herbivore saat usia dewasa. 4 species dari terrapene ini diantaranya : T. Carolina, T. Coahuila, T. Nelsoni, dan T. Ornata.

i. Trachemys, ini tersebar mulai wilayah amerika serikat hingga argentina bagian utara dengan jumlah species yang paling banyak dalam keluarga emydidae sekitar 17 species 19 subspecies dan oleh masyarakat sekitar disebut "Slider Turtle". Pembagiannya yakni : T. Adiutrix, T. Callirostris, T. Decorate, T. Decussata, T. Dorbigni, T. Emolli, T. Gaigae, T. Grayi, T. Medemi, T. Nebulosa, T. Ornata, T. Scripta, T. Stejnegeri, T. Taylori, T. Terrapene, T. Venusta, dan T. Yaquia.

2. Geoemydidae :
a. Batagur, atau biasa disebut “Roofed Turtle” ini terdaftar dalam IUCN Red List sebagai species yang terancam punah tersebar di asia selatan sampai asia tenggara dan terdiri dari 6 species yakni : B. Affinis, B. Baska, B. Borneoensis, B. Dhongoka, B. Kachuga, dan B. Trivittata.

b. Cuora, atau biasa disebut “Box Turtle” ini bersifat terrestrial dan hewan semi aquatic yang hidup di rawa, sungai dengan vegetasi yang lebat dan termausk kedalam hewan omnivore. Kura – kura ini terdiri dari 13 species 4 subspecies yakni : C. Amboinensis, C. Aurocapitata, C. Bourreti, C. Cyclornata, C. Flavomarginata, C. Galbinifrons, C. Mccordi, C. Mouhotii, C. Pani, C. Picturata, C. Trifasciata, C. Yunnanensis, dan C. Zhoui.
c. Cyclemys, atau biasa disebut “Leaf Turtle” ini tersebar diseluruh wilayah asia tenggara sampai ke asia selatan dengan panjang 25 cm dengan habitat hidup sungai – sungai dangkal berarus lambat dan termasuk hewan terrestrial dengan ciri – ciri karapas berwarna coklat kekuningan. Kura – kura ini tercatat paling tua berusia 15 tahun yang termasuk hewan omnivore dan terbagi kedalam 7 species yakni : C. Atripons, C. Dentata, C. Pulchristiata, C. Enigmatica, C. Fusca, C. Gemeli, dan C. Oldhamii.
d. Geoclemys, atau biasa disebut “Spotted Turtle” ini merupakan hewan endemic asia selatan dengan ciri – ciri berwarna hitam dengan bintik kuning yang hanya terdiri dari 1 species saja dan merupakan hewan omnivore dengan habitat hidup sungai – sungai dangkal dengan arus tenang.

e. Geoemyda, sedikit sekali literature yang membahasnya, kura – kura ini tersebar diwilayah asia timur dan hanya terdiri dari 2 species saja yakni : G. Japonica, dan G. Spengleri.

f. Hardella, atau biasa disebut “Crown Turtle” ini ini merupakan hewan endemic asia selatan yang hanya terdiri dari 1 species saja dengan ciri – ciri karapas berwarna coklat kehitaman dengan plastron kuning kehitaman dan panjang sekitar 60 cm. Kura – kura ini memiliki keunikan tersendiri karena mereka bertelur didalam air pada musim gugur dengan masa inkubasi selama 50 hari dan telur – telur tersebut juga menetas didalam air di musim semi.

g. Heosemys, sedikit sekali literature yang membahasnya atau yang biasa disebut "Forest Turtle" ini hanya terdiri dari 4 species saja yakni : H. Depressa, H. Grandis, H. Spinosa, dan H. Annandalii.
h. Leucocephalon, atau biasa disebut “Yuwonoi Turtle” ini merupakan salah satu species yang terancam punah pada daftar IUCN Red List dan merupakan hewan endimik di Indonesia yang hanya terdiri dari 1 species ini saja.

i. Malayemys, sedikit sekali literature yang membahasnya atau yang biasa disebut "Snail Turtle" ini tersebar diwilayah asia tenggara dan terdiri dari 4 species saja yakni : M. Macrocephala, M. Subtrijuga, M. Khoratensis, M. Isan.

j. Mauremys, sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini terdiri dari 10 species 7 subspecies yakni : M. Japonica, M. Mutica, M. Annamensis, M. Caspica, M. Rivulata, M. Leprosa, M. Megalocephala, M. Nigricans, M. Reevessi, dan M. Sinensis.

k. Melanochelys, sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah asia selatan dan terdiri dari 2 species saja yakni : M. Trijunga, dan M. Tricarinata.

l. Morenia, sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah asia selatan dan terdiri dari 2 species saja yakni : M. Ocellata, dan M. Petersi.

m. Notochelys, sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah asia tenggara dan terdiri dari 1 species saja.

n. Ortila, atau yang biasa disebut "Giant River Turtle" ini sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah Indonesia sampai dengan Malaysia dan hanya terdiri dari 1 species saja.

o.  Pangshura, atau yang biasa disebut "Tent Turtle" ini sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini merupakan hewan endemic asia selatan yang terdiri dari 5 species yakni : P. Smithii, P. Sylhetensis, P. Tecta, P. Tentoria, dan P. Tatrotia.
p. Rhinoclemys, atau yang biasa disebut "Wood Turtle"
sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah asia tenggara dan terdiri dari 1 species saja.

q. Sacalia, sedikit sekali literature yang membahasnya dan kura - kura ini tersebar diwilayah asia timur yang terdiri dari 2 species saja yakni : S. Bealei, dan S. Quadriocellata.

r. Siebenrockiella, atau yang biasa disebut "Black Mask Turtle" ini hanya terdiri dari 2 species saja yakni : S. Crassicollis, dan S. Leytensis.

s. Vijayachelys, atau yang biasa disebut "Cane Turtle" ini merupakan hewan endemic india dengan ciri - ciri warna karapas abu - abu gelap dengan plastron kekuningan dan titik merah diatas moncongnya. Kura - kura ini dapat mencapai panjang 120 cm yang menghuni tanah basah di hutan hujan dan termasuk hewan omnivora dengan status terancam punah pada IUCN Red List dan hanya terdiri dari 1 species ini saja. 

3. Platysternidae :
atau yang biasa disebut "Big Headed Turtle" tersebar diwilayah cina selatan hingga asia tenggara dan masuk kedalam IUCN Red List dengan status terancam punah dikarenakan sering dijadikan bahan makanan dibeberapa negara. Kura - kura ini sangat ahli dalam memanjat pohon dengan menggunakan paruh dan cakarnya yang tajam namun bukan perenang yang handal dan termausk kedalam hewan karnivora. Kura - kura ini terbagi kedalam 5 species yakni : P. Megachepalum, P. Peguense, P. Shiui, P. Tristernalis, dan P. Vogeli.

4. Terrapine Extinct : Gyremys, Echmatemys merupakan salah satu genus dari terrapine yang telah punah.

Demikian artikel yang dapat penulis buat dan publikasikan...... kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesarnya dan semoga artikel ini bermanfaat buat temen - temen dan para pecinta reptile di indonesia, baik digunakan untuk laporan sekolah, jurnal ilmiah, mading, kliping, sosialisasi, dsb. Semoga artikel ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembacanya mengenai dunia reptile serta saya ucapkan terima aksih sudah meluangakan waktunya untuk mampir dan membaca artikel ini. Anyway, kalau ada kurangnya harap maklum dan ditunggu juga kritik dan sarannya yang membangun untuk kesempurnaan dari artikel ini dan membuatnya menjadi lebih lengkap dan menarik lagi... thank you for reading :) :) :)



Sumber by : -arkive, wikipedia, reptilemagazine, wwf.or.id, reptile-database, anapsid, aryanurullizardlovers, national geographic, turtleconservancy.org.

Komentar